Pages

Selasa, 05 Agustus 2014

Macam dan Jenis Pondas







A. Pondasi Batu Kali

Adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu kali yang disusun sedemikian rupa. sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskan ke tanah








B. Pondasi Batu Bata

Adalah pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu yang disusun  sedemikian rupa, sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya danmeneruskanya ke tanah




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQyVEchQGDgKARsw17yi7trGHz5-7NtALvj1bLGYuhL1LBLOm4_5r2YEFA4VVNVD4OFtgaU3OL0HpcRtQETUpGzroiju5gHUd5HpAE5Tb1oToTC5HpJwvX4IDDjo7si5L8Q7pv9KkhBQ8/s1600/images+%286%29.jpg
C. Pondasi Telapak/ Footplat

pondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti gambar disamping, pondasi setempat gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai maupun dua lantai, jadi pondasi ini diletakan tepat pada kolom bangunan, pondasi ini terbuat dari beton bertulang, dasar pondasi telapak bisa berbentuk persegipanjang/ persegi








https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_94ZWzwt83hFoBMyUt_2bq5R8tQS9jgXOiHVrR_xRpDhwkBn_wggx4WBJ1Hp8kTAeiXv4v7mo_tIHSr_l2UccoiQNAY9skpBS_bq8aM3p82VkZLaRTbB_H1hzIEN4FyTAiDPqu1ioG0Q/s200/umpak.jpg
D. Pondasi Umpak

pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, atau rumah jaman dulu









https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsWwtbfbsObZhxtWUjQxv7B2vmlbYOjdxzvGv-qRchh0y9xzH4CxR8OmA-y18uM7Bqt953nvQg-tjQ3HWWEuCCu2ZGtvynEGmPmOij8_rCT0tZXffl923yPNSibP_63MqDmeikKbRhJcY/s320/rakit.jpg
E. Pondasi Rakit

Bila dikedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak untuk diletakan pondasi , maka solusinya bisa menggunakan pondasi rakit, selain itu pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu persatu , solusi dijadikan satu kekuatan. pondasi rakit sejatinya adalah plat beton bertulang


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfvlR-uK_7lmFQR7RtGjSKx1zYyutwA9rI_EUGL_w6HVWOw1IQFNr9UZ9ZHemM89xdVrAr2o8FwGu3AD0vVaEDF3224iIz70Fl3ciVK-r3OxfXh5SCH-SblscAL83TX-ySpUIg-ptv_xk/s1600/sumuran.jpg
F. Pondasi Sumuran

pondasi untuk kedalaman tanah keras 2-6 meter dibawah permukaan tanah . pondasi sumuran mempunyai bis beton berdiameter 60, 100, 120, atau 150 cm. biasanya di bor /dikerjakan dengan bor jatuh sebab di dalamnya tidak dapat digali. jarak antar pondasi sumuran adalah 4-7 meter









G. Pondasi Dalam

yaitu pondasi yang digunakan pada kondisi tanah stabil lebih dari kedalaman 3 meter. pondasi dalam membutuhkan pengeboran dalam karena lapisan tanah yang baik ada di kedalaman , biasanya digunakan oleh bangunan besar, jembatan, struktur lepas pantai , dsb

Jenis pondasi dalam :

  1. Pondasi Tiang pancang (beton, besi, pipa, baja)
  2. Pondasi Borpile

Materi BETON



Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat (terkadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia) pada perbandingan tertentu.

Kelebihan dari beton adalah:
  • Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali semen Portland.
  • Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk rendah
  • Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
  • Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu.
  • Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .
  • Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
  • Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
  • Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.
  • Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
  • Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat (terkadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia) pada perbandingan tertentu.

Kelebihan dari beton adalah:
  • Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali semen Portland.
  • Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk rendah
  • Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
  • Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu.
  • Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .


Jenis-Jenis Beton dalam Konstruksi

autodeskcad-eworkshop.com
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Ada bermacam-macam jenis beton antara lain :

1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa , perbedaannya ialah pada beton ini digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan,dan sebagainnya.ukuran agregat kasar dapat sampai 20 cm,namun proporsi agregat yang lebih besar dari biasanya ini sebaiknya tidak lebih dari 20 persen dari agregat seluruhnya.

2. Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan beton biasa yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung udara waktu pengadukanbeton berlangsung.beton semacam ini mempunyai banyk pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.

3. Beton non pasir
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , jadi hanya air,semen, dan kerikil saja.karena tanpa pasir maka rongga rongga kerikil tidak terisi. Sehingga beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa. Selain itu Karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta2 untuk menyelimuti butir2 pasir sehingga kebtuhan semen relative lebih sedikit.

4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan saja yang bereaksi dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan untuk mengencerkan adukan.beton jenis ini diaduk dan dituang serta dipadatkan sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak padat kemudian air sisa reaksi disedot dengan cara khusus. Seperti cara vakum. Dengan demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan untuk reaksi dengan semen,sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.

5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton bertulang.

6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu . batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan terjadi retak.

7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di tempat lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang lebih baik.selain itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat terbatas.sehingga sulit menyediakan tempat percetakanperawatan betonnya.

8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara volume dan permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm. Pondasi besar,pilar, bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temeratur.

9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar semen suatu tulangan yang berupa suatu anyaman kawat baja.

10. Beton serat
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat berupa batang2 5 sd 500mm,panjang 25-100mm.serat asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.

11. Lain-Lain
Beton mutu tinggi,polimer beton,beton modifikasi blok,polimer impregnated concrete,beton kinerja tinggi, dll.

Sekian dulu materi mengenai Jenis dan Macam Beton semoga bermanfaat untuk anda.


KONSTRUKSI PLAFON

URAIAN MATERI
Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan ( rumah ). Fungsi dari pada langit-langit atau plafon adalah :
a. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap.
b. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap.
c. Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindung.
d. Supaya ruangan di bawah atap selalu nampak bersih.
e. Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka macam bentuk.
Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile, particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain. Karena bahan – bahan tersebut meruapakan lembaran – yang relatif tipis, maka pemasangannya memerlukan suatu konstruksi yang khusus dan dari bahan lain sebagai penggantung dimana bahan tadi ditempelkan. Bentuk pemasangan plafon dapat dibuat bermacam – macam sesuai selera pemilik rumah seperti misalnya; langit-langit datar / rata, melengkung, kesan bertingkat dan langit-langt berventilasi. Bahan yang mudah didapat dan mudah dikerjakan yaitu dari balok – balok kayu yang dipasang saling bersilangan sehingga membentuk petak-petak dengan ukuran tertentu sesuai dengan bahan plafon tersebut.
Bagian-bagian dari konstruksi plafon adalah:
a. Balok induk yang dipasang / ditanam pada tembok atau digantungkan dengan kuda-kuda.
b. Balok anak ukuran lebih kecil dari balok induk yang dipasangan bersilanngan dengan balok induk.
c. Balok pembagi yang ukuran bisa sama dengan balok anak atau bisa lebih kecil sedikit dan dipasang bersilangan dengan balok anak.
d. Langit-langit atau sering disebut pyan yang bahannya seperti tersebit di atas dan dipasang pada balok tadi.
Ukuran yang biasa dipakai sebagai balok penggantung langit-langit seperti daftar di bawah ini :

Jarak pemasangan maupun cara pemasangan pengantung plafon berbeda-beda, tergantung dari jenis dan ukuran dari bahan langit-langit yang dipakai.
Untuk dapat menetapkan pola dari langit-langit maka perlu memperhatikan:
- Bentuk dari ruangannya akan mempengaruhi pola yang digunakan
- Bahan yang digunakan sebagai penutup dapat asbes, triplek ataupun jenis lainya
- Tinggi rendahnya penutup
- Menggunakan lis atau tidak
- Pembagian jalur penutup langit-langit menggunakan modul 100 x 100 cm , 60 x 60 cm atau 60 x 80 cm
Agar lebih mudah untuk mempelajari cara pemasangan plafon, di bawah ini diberikan contoh konsruksi plafon dengan bahan dari asben semen yang mempunyai ukuran 100 x 100 cm.
 Keterangan : Balok induk ukuran 6/12 cm Balok anak ukuran 5/7 cm Balok pembagi ukuran 5/7 atau 4/5 cm

Cara pemasangan balok penggantung plafon
Hubungan antara balok induk dengan tembok
a. Lubanglah tembok tembok pada ketinggian yang telah ditentukan sedalam kurng lebih 2/3 x tebal tembok.
b. Masukkan ujung balok induk ke dalam tembok, agar balok tembok stabil pada celah – celah dimasuki spesi.



Hubungan antara balok induk dengan balok anak
a. Pada balok induk terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm dipakukan pada balok induk
b. Ujung balok anak dibuat cowakan sesuai dengan tebal dan lebar klos
c. Ujung balok anak yang telah dicowak ditumpangkan menempel di atas klos dan dipaku.


Hubungan balok anak dengan balok pembagi
a. Pada balok anak terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm dipakukan pada balok induk
b. Ujung balok pembagi dibuat cowakan sesuai dengan tebal dan lebar klos
c. Ujung balok pembagi yang telah dicowak ditumpangkan menempel di atas klos dan dipaku



Rangkuman Materi
a. Dilihat dari kegunaan atau fungsinya bahwa plafon meruapakan bagian dari penampakan interior dari suatu bangunan rumah, maka di dalam pembuatankonstruksi plafon perlu perencanaan yang cukup serius karena merupakan desain interior yang harus mengandung nilai seni terndiri sehingga ruangan atau kamar menjadi arstistik.
b. Bahan plafon atau langit – langit terdiri dari bermacam – macam, untuk pemilihannya tergantung dari selera pemilik bangunan.
c. Karena langit – langit dari bahan yang relatif tipis, maka pemasangannya memerlukan bahan lain yang disebut penggantung ( hanger ) plafon.
d. Untuk ruangan yang cukup luas penggantung plafon terbagi menjadi 3 bagian yaitu balok induk, balok anak dan balok pambagi.
 

Blogger news

Blogroll

About